Menu
Info Sekolah
Sabtu, 02 Agu 2025
  • Selamat Datang Website Resmi SMA Maarif Lawang - Sekolah Double Track - SIAP KERJA SIAP KULIAH
  • Selamat Datang Website Resmi SMA Maarif Lawang - Sekolah Double Track - SIAP KERJA SIAP KULIAH

Caraka Perjusa SMA Maarif Lawang 2025: Membentuk Calon Penegak Tangguh di Bumi Pangkalan Wahid Hasyim & Cut Mutia

Terbit : Minggu, 27 Juli 2025 - Kategori : Berita / Pendidikan

Langit Jumat siang, 25 Juli 2025, menjadi saksi langkah kaki puluhan siswa dan siswi yang tiba di halaman SMA Maarif Lawang. Mereka datang bukan sekadar untuk berkemah, tetapi untuk mengikuti proses pembentukan diri dalam kegiatan Caraka Perjusa—sebuah perkemahan penerimaan calon pramuka penegak di Pangkalan Wahid Hasyim (putra) dan Cut Mutia (putri) SMA Maarif Lawang.

Caraka, dalam tradisi kepramukaan, merupakan singkatan dari Penerimaan Calon Penegak. Kegiatan ini menjadi gerbang awal bagi peserta didik untuk naik tingkat dalam kepramukaan, dari tamu ambalan menjadi anggota penuh yang siap mengemban tanggung jawab sebagai pramuka penegak. Bukan sekadar formalitas, Caraka adalah simbol peralihan dari masa belajar menjadi masa mengabdi.

Selama dua hari satu malam, para calon penegak mengikuti Perjusa (Perkemahan Jumat Sabtu) sebagai bagian dari tahap pembentukan karakter. Kegiatan dibuka pada pukul 13.30 WIB dengan apel pembukaan yang berlangsung khidmat. Setelah itu, peserta menampilkan pertunjukan semaphore sebagai simbol komunikasi, kedisiplinan, dan kekompakan.

Rangkaian kegiatan berlanjut dengan Lomba Baris-Berbaris (LBB) yang dibina oleh Anggota TNI yaitu Serka Dudung dari Koramil Lawang, di mana para peserta diuji ketegasannya dalam mengikuti perintah, mengatur ritme, dan menjaga barisan. Ini bukan sekadar lomba, melainkan latihan taat, koordinasi, dan kebersamaan.

Selain kegiatan fisik, para peserta juga dibekali materi tentang kepemimpinan dan kepramukaan penegak, disampaikan oleh pembina ambalan dan narasumber yang kompeten. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi: bahwa menjadi penegak berarti siap memimpin dan siap melayani.

Di malam hari, suasana berganti menjadi syahdu. Kajian islami dan penampilan albanjari digelar sebagai bagian dari penguatan nilai spiritual. Tak lama kemudian, para peserta memulai jelajah malam—sebuah tantangan fisik dan mental yang menguji kerja sama dan ketahanan diri. Malam itu ditutup dengan api unggun, menyatukan semangat dan rasa kebersamaan di tengah gelapnya alam.

Sabtu pagi, kegiatan dilanjutkan dengan kuliah subuh, senam pagi, dan sarapan bersama. Puncaknya adalah apel penutupan yang dilengkapi dengan upacara adat ambalan—peneguhan bahwa mereka resmi diterima sebagai anggota Penegak Ambalan Wahid Hasyim dan Cut Mutia.

“Caraka bukan sekadar syarat naik tingkat. Ini adalah proses penyadaran—bahwa menjadi penegak berarti siap memberi makna, bukan hanya mengikuti kegiatan,” ujar  Kak Firda salah satu pembina ambalan.

Lebih dari Perkemahan, Ini Adalah Awal Perjalanan

Kegiatan Caraka Perjusa 2025 menjadi bukti bahwa SMA Maarif Lawang tidak hanya mendidik secara akademik, tapi juga membentuk karakter dan kepemimpinan spiritual siswa. Di sinilah peserta didik dilatih untuk tangguh secara fisik, kuat secara mental, dan lembut dalam akhlak.

Pangkalan Ambalan  Wahid Hasyim dan Cut Mutia SMA Maarif Lawang bukan sekadar nama, melainkan simbol perjuangan, keteladanan, dan tanggung jawab—nilai-nilai yang dihidupkan di setiap langkah para penegak baru SMA Maarif Lawang.Dengan semangat “berilmu dan berakhlak,” sekolah ini terus mencetak generasi muda yang siap memimpin, mengabdi, dan menerangi jalan masa depan.

 

(JURNALIS SEKOLAH)

Tim Penyusun : Tiara,Anna,Kuncoro

dok :

https://drive.google.com/drive/folders/17Cv0uwm_qdupCv3Z6FzhYmK382JW0hp3?usp=drive_link

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar